Sabtu, 22 Oktober 2011

Respon Masyarakat Arab di Indonesia terhadap sistem Pendidikan Kolonial Belanda

Latar Belakang
Masuknya islam ke indonesia terjadi tidak terlalu jauh dari zaman kelahiran islam di jazirah Arabia. Ada dua faktor yang menyebabkan Indonesia dikenal bangsa – bangsa lain, khususnya oleh bangsa-bangsa Timur Tengah dan Timur Jauh, yaitu :
a.    Faktor letak geografisnya yang strategis , yaitu berada dipersimpangan jalan raya internasional dari jurusan Timur Tengah menuju Tiongkok, melalui lautan dan jalan menuju benua Amerika dan Australia.
b.   Faktor kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang dibutuhkan oleh bangsa-bangsa lain, misalnya rempah-rempah.
Di samping yang bermula dari perbenturan dalam dunia dagang, sejarah juga menunjukkan bahwa penyebaran islam kadang-kadang terjadi pula dalam suatu kontak intelektual, ketika ilmu-ilmu dipertentangkan atau dipertemukan, ataupun ketika kepercayaan pada dunia lama mulai menurun.
Oleh karena itu ketika kaum kolonial belanda berhasil menancapkan kukunya dibumi Nusantara dengan misinya yang ganda (antara imperialis dan kristenisasi) justru sangat merusak dan menjungkir balikkan tatanan yang sudah ada.
  
B.       Rumusan Masalah  
1.      Sistem pendidikan kolonial Belanda
2.      Respon Masyarakat Arab terhadap pendidikan Belanda di Indonesia
3.      Organisasi-organisasi yang didirikan oleh masyarakat arab di Indonesia
4.      Kontribusi Masyarakat Arab terhadap pendidikan islam di Indonesia

Jumat, 21 Oktober 2011

"Ketenangan Hati"

(Kisah Abau Nawas)

Sudah lama Abu nawas tidak dipanggil ke istana untuk menghadap Baginda. Abu nawas juga sudah lama tidak muncul di kedai teh. Kawan-kawan Abunawas banyak yang merasa kurang bergairah tanpa kehadiran Abu nawas. Tentu saja keadaan kedai tak semarak karena Abu nawas si pemicu tawa tidak ada.
Suatu hari ada seorang laki-laki setengah baya ke kedai teh menanyakan Abu nawas. la mengeluh bahwa ia tidak menemukan jalan keluar dari rnasalah pelik yang dihadapi.
Salah seorang teman Abunawas ingin mencoba menolong.
"Cobalah utarakan kesulitanmu kepadaku barang-kali aku bisa membantu." kata kawan Abu nawas.
"Baiklah. Aku mempunyai rumah yang amat sempit. Sedangkan aku tinggal bersama istri dan kedelapan anak-anakku. Rumah itu kami rasakan terlalu sempit sehingga kami tidak merasa bahagia." kata orang itu membeberkan kesulitannya.
Kawan Abu nawas tidak mampu memberikan jalan keluar, juga yang lainnya. Sehingga mereka menyarankan agar orang itu pergi menemui Abu nawas di rumahnya saja.
Orang itu pun pergi ke rumah Abunawas. Dan kebetulan Abu Nawas sedang mengaji. Setelah mengutarakan kesulitan yang sedang dialami, Abu nawas bertanya kepada orang itu. "Punyakah engkau seekor domba?"

Kamis, 06 Oktober 2011

AMSTAL AL-QUR'AN

A.      Latar Belakang
Hakikat-hakikat yang tinggi makna dan tujuannya akan lebih menarik jika di tuangkan dalam kerangka ucapan yang baik dan mendekatkan kepada pemahaman, melalui analogi dengan sesuatu yang telah diketahui secara yakin. Tamsil (membuat pemisalan, perumpamaan) merupakan kerangka yang dapat menampilkan makna-makna dalam bentuk yang hidup dan mantap didalam pikiran, dengan cara menyerupakan sesuatu yang gaib dengan yang hadir, yang abstrak dengan yang konkrit, dan dengan menganalogikan sesuatu dengan hal yang serupa. Betapa banyak makna yang baik, di jadikan lebih indah, menarik dan mempesona oleh tamsil. Karena itulah maka tamsil lebih dapat mendorong jiwa untuk menerima makna yang dimaksudkan dan membuat akal merasa puas dengannya. Dan tamsil adalah salah satu uslub Qur'an dalam mengungkapkan berbagai penjelasan dan segi-segi kemukjizatannya.
Di antara para ulama adasejumlah orang menulis sebuah kitab yang secara khusus membahas perumpamaan-perumpamaan (amtsal) dalam Qur'an, dan ada pula yang hanya membuat satu bab mengenainya dalam salah satu kitab-kitabnya. Kelompok pertama, misalnya Abul Hasan al-Mawardi.Sedang kelompok kedua, antara lain, as-suyuti dalam al-itqan, dan Ibnul Qayyim dalam A'lamul-Muwaqqi'in.

B.       Rumusan Masalah
Sesuai dengan materi yang telah di tetapkan dengan demikian pemakalah memfokuskan mengenai amsal Al-Qur'an dengan permasalahan sebagai berikut:
1.    Pengertian Amtsal Al-Qur'an
2.    Macam-macam amtsal dalam Al-Qur'an
3.    Urgensi amtsal Al-Qur'an
4.    Tujuan Amtsal Al-Qur'an