Di hari libur kuliahnya, Ziya seorang Mahasiswi Universitas di
Jakarta, ia seorang wanita yang sangat pintar dan juga manis kata uminya
selalu berkata seperti itu. Ziya selalu menghabiskan liburannya yang
selama 3 hari itu dengan hanya berdiam saja di rumah, terkadang
dihabiskannya juga dengan mengerjakan tugas-tugasnya, tak ada yang
berbeda selalu seperti itu. Lama kelamaan Ziya merasa jenuh dengan
liburannya yang hanya seperti itu saja, ia sangat ingin mengisi
liburannya dengan hal-hal yang bisa menghasilkan uang, yaitu
bekerja.Ziya pun meminta kepada Abi dan Uminya untuk di carikan
pekerjaan yang bisa mengisi hari liburnya tersebut. Ziya ingin bisa
membantu Abi dan Uminya walaupun tak seberapa, karena Abi dan Umi Ziya
hanya seorang pedagang di pasar. Akan tetapi dengan hasil berdagang
tersebut kebutuhan keluarga Ziya sudah sangat tercukupi mulai dari
sehari-hari dan juga untuk biaya kuliah, ini hanya keinginan keras Ziya
untuk bekerja juga untuk menambahkan pengalamannya. “Umi, Abi..
Zi ingin kerja di sela-sela waktu liburan, Zi sangat bosan hanya dirumah
saja…” Pinta Ziya sambil Merajuk kepada Umi Abinya.
“Kerja apa
Ziya….?? Kamu kan hanya libur 3 hari sedangkan kuliah mu juga berangkat
pagi, susah untuk mencari pekerjaan dengan jadwal jam mu yang seperti
itu” . jawab Umi sambil membenahi pakaian dilemari.
“iya Ziya,
kerja mengajar pun kamu tak mungkin kalau hanya hari jum’at dan sabtu
saja, bisanya paling kamu menjadi guru privat” susul Abi yang sedang
menonton tv.
“Bisa aja ko Umi, Abi..seperti kerja di Alfamart,
atau penjaga toko gitu, jadi klining service pun tak apa deh asalkan
bisa menghasilkan uang dan mengisi liburan Ziya” jawab Ziya seperti
memaksa.
“Ya sudah nanti Abi carikan, kebetulan Abi punya teman
yang pernah kuliah juga seperti mu, ia juga sambil bekerja, tapi ia
sekarang sudah menikah dengan mahasiswi juga, siapa tau dia punya
tempat kerjaan yang baik untuk kamu”. Jawab Abi meyakinkan.“Benar Abi……?
Asik…… Ziya bisa kerja”. Ziya sangat gembira mendengar perkataan Abinya
tersebut.
***
PERTEMUAN DI HARI MINGGU
Di
siang hari yang terik itu Ziya sangat lelah sekali karena perjalanan
dari kampus ke rumah lumayan jauh, ia bisa saja meminta kos kepada
uminya akan tetapi Ziya tak ingin ngekos Ziya ingin selalu bersama
Uminya tercinta karena sejak SD sampai SMA ia jauh dengan Uminya untuk
sekolah dan menuntut ilmu agama di pondok pesantren. Maka dari itu masa
kuliahnya saat ini Ziya tak ingin pisah lagi dengan Uminya.
“Assalamu’alaikum….” Ucap Ziya sambil memasang muka lelahnya
“Wa’alaikumsalam,
eh anak umi udah pulang, kelihatan lemas sekali, memangnya di kampus
kamu tidak makan?” Tanya Umi sambil bercanda
“Ah umi ini ada-ada
saja, ya makan lah umi, cuman dijalan tuh aku haus banget seperti mau
mati rasanya, hehehe terus gak sempet beli minum juga keburu busnya
dateng, umi.. Abi mana??”
“Abi masih dipasar, dagangannya belum
habis, oh ya kata Abi hari minggu nanti teman yang diceritakan waktu itu
mau datang ke rumah bersama istrinya” Umi menjelaskan.
“Yang benar umi? Wah berarti Ziya bisa cepat-cepat kerja dong… “ jawab Ziya dengan penuh antusias.
Setelah
itu Ziya langsung bergegas shalat dzuhur karena di kampus belum sempat
shalat kemudian ia terlelap tidur karena aktifitasnya yang sangat
melelahkan di hari itu.
Hari minggu yang di tunggu-tunggu Ziya pun
datang, karena ia berharap teman Abinya itu bisa memberikannya
pekerjaan. Suara Hand Phone Abi pun berdering, Ziya sudah menyangka itu
pasti dari teman Abi yang akan berkunjung kemari. Setelah percakapan
ditelpon itu selasai, aku lengsung banyak bertanya kepada Abi seperti
wartawan saja.
“Bagaimana Abi, jadi silaturrahim kemari? Tanya Ziya.
“Iya jadi, tapi katanya mau kemari rada sorean saja karena dirumahnya ada urusan”.
“oh
begitu ya Abi, ya sudah Ziya mau melanjutkan menulis saja” jawab Ziya
yang sedang asik menulis di dalam blognya, karena ia sangat suka sekali
menghiasi blognya tersebut dengan tulisan-tulisannya.
Sekitar selesai ashar teman abi pun datang…..
“Assalamu’alaikum”
“wa’alaikumsalam” jawab kami di rumah.
Ternyata
subhanallah orangnya gagah, hitam manis, mas Arifin namanya. istrinya
memakai baju gamis, berjilbab orange, terlihat serasi. Aku kurang tau
siapa nama istrinya.
“oh ini anak bapak yang mau kerja ya? Kuliah dimana? Semester berapa “ tanya Mas Arifin
“Di Jakarta, baru semester 6 ” jawab Ziya dengan malu-malu.
Mata
Ziya sangat mengantuk sekali karena tadi malam Ziya menulis blog dan
menonton DVD hingga larut malam, akhirnya Ziya memutuskan untuk tidur,
tidak menemani mas Arifin dan istrinya karena ada Abi dan Umi yang
menemani mereka. Setelah Ziya bangun dari tidurnya ia langsung
menanyakan kepada Abinya
“bagaimana Abi…Ziya bisa kerja nanti??"
"Sabar
ya Ziya kata mas Arifin mau di carikan dulu pekerjaan yang cocok buat
Ziya, nanti kalau sudah dapat langsung dikabarin” jawab Abi.
Sangkin Ziya ingin lebih jelasnya lagi, ia langsung mengirimkan pesan ke mas Arifin
“ass…mas Arifin nanti kalau sudah ada kerjaan yang tepat buat Ziya tolong kabari ya”
Mas Arifin pun tak membalas sms Ziya tapi langsung menjawabnya melalui telpon
“oh ya Ziya kalau kamu mau cari kerja buat saja surat lamaran kerjanya, kamu sudah bisa buatnya??
“Belum mas Arifin soalnya Ziya baru pertama ini” jawab Ziya
“ya sudah nanti mas Arifin main lagi ke rumah ya untuk mengantarkan contoh surat lamaran kerja mas Arifin yang dulu”
“oh ya sudah mas, makasih ya, maaf sudah merepotkan”
“ya tidak apa-apa Ziya, udah dulu ya, assalamu’alaikum”
“wa’alaikumsalam” Jawab Ziya sumringah.
***
SALAM DARI SEORANG PRIA
Pagi itu hari Jum’at, Ziya sedang asik menonton tv lalu Umi duduk menghampiri Ziya
“Ziya kamu dapat salam dari mas Slamet”
“Apa umi mas Slamet, siapa itu??” jawab Ziya dengan keheranan
“Mas Slamet itu kakaknya dari mas Arifin, dia udah lulus kuliahnya”
“Masa si Umi, kenapa adiknya sudah menikah ko kakaknya belum” kata Ziya setengah tak percaya.
“Nah
itu dia Ziya, orang itu baik pria maupun wanita kalau sudah dilangkah
pasti bawaannya males untuk nikah kalau bukan ditimrungin atau bahasa
kitanya mah di jodohin”
“masa si umi, dari sekian banyaknya wanita
mas Slamet itu belum nemuin yang cocok?” Ziya terus bertanya tanpa
menyadari maksud dari salam laki-laki itu.
Ziya terus memikirkan
apa arti dari salam yang disampaikan Uminya dari mas Slamet itu. Tapi
karena Ziya belum mengenalnya dan tidak tau orangnya seperti apa, Ziya
tak terlalu menganggapnya serius.
***
KEDATANGAN MAS ARIFIN BERAMA SEORANG PRIA
Hari itu adalah hari Sabtu, dimana Mas Slamet akan datang kerumah, Ziya mengira mas Slamet kerumah sendirian tapi ternyata…
“Assalamu’alaikum”…. Suara laki-laki dari pintu
“wa’alaikumsalam” jawab Umi
Ziya
kaget bukan kepalang, mas Arifin datang bersama seorang pria, ia begitu
tampan untuk standar seorang pria, perawakannya sedikit kurus dan juga
mungkin lebih tinggi Ziya di banding dirinya”
“Ziya belum kenal ya ma kakak saya, namanya Slamet ” mas arifin memperjelas
“oh iya mas….” Ziya pun langsung tersenyum dan mempersilakan mas arifin dan mas Slamet untuk duduk.
Kami
berbincang-bincang disana, mas Slamet awalnya tak begitu memperhatikan
obrolan karena sibuk dengan hpnya seperti sedang smsan. Tapi setelah
selesai Mas Slamet bertanya kepada Ziya
“Ziya pernah mondok ya?”
“Iya k di Bogor kurang lebih 5 tahun” jawab Ziya
“ pialanya Ziya banyak sekali ya, sering dapat juara ya?” lanjut mas Slamet
Ternyata sedari tadi mas Slamet memperhatikan piala-piala yang Ziya dapat sewaktu di pondok yang di pajang di samping dekat TV.
“ah itu ya k, bukan apa-apa ko, dulu pernah dapet juara lomba baca kitab, ada yang juara 1, 2 dan 3 nya” Ziya memperjelas
“wah berarti Ziya pintar ya…” jawab mas Slamet memuji.
“Ah gak ko k biasa aja…”jawab Ziya malu-malu.
“Oh iya Ziya ini contoh surat lamaran kerjanya” mas Arifin menyerahkan dua lembar kertas kepada Ziya.
“iya Mas makasih ya” jawab Ziya sambil tersenyum kecil.
“nanti-nanti kalau liburan jangan lupa ya Ziya silaturrahmi kerumah” kata mas Slamet mengajak Ziya dan keluarga.
“Iya Insya Allah mas Slamet…” jawab Ziya
Mereka
pun berpamitan kepada Umi dan Abi. Setelah kejadian itu entah mengapa
Hati Ziya merasa aneh, salam yang sebelumnya disampaikan itu ternyata
dari mas Slamet yang datang kerumahnya, hati Ziya sungguh tak tenang,
selalu teringat kepada salam yang disampaikan Umi kepadanya. Apakah
benar mas Slamet memberi salam kepada Ziya. Ziya tak mengerti apa yang
dirasakan hatinya saat ini, Cinta? Ataukah hanya penasaran terhadap
laki-laki itu?Ziya ingin sekali menanyakan kepada Uminya tapi Ziya
sangat malu
Semakin lama hati Ziya semakin tak karuan setelah
pertemuan dengan mas Slamet di rumah, hatinya tak tenang selalu ingat
kepada nya.
“ya Allah apakah perasaan yang aku alami sekarang ini?”
“kalau seperti ini lebih baik Engkau tak perlu mempertemukan aku dengan nya”
“ya Allah tenangkan hatiku kembali, apa ia orang yang engkau kirimkan untuk ku?”
“tolong jangan biarkan hati ini selalu gelisah memikirkannya”
“Beri aku petunjuk mu”
Itulah
do’a yang selalu di ucapkan Ziya ketika selesai melaksanakan
shalat.Ziya pun terus-terusan mendapat kabar dari Abinya kalau mas
Slamet pernah menelpon dan memberikan salam kepada Ziya, hati Ziya pun
semakin gelisah dan tak tenang, ingin mengetahui kebenarannya apakah itu
semua benar, tapi mengapa mas Slamet tak pernah ada kabar lagi.
***
PERCAKAPAN DIDALAM MESSAGE
Ketika
Ziya membuka Hand phone Abi, ada nama Mas Slamet Riyadi, apakah ini no
hpnya. Mungkin ini jalan yang diberikan Allah untuk mengetahui kebenaran
ini semua. Itulah keyakinan Ziya. Hingga akhirnya Ziya memutuskan untuk
menulis pesan.
“Assalamu’alaikum, maaf sebelumnya mas, sy cuman
mau memperjelas tentang apa yang disampaikan Abi kepada saya apakah
benar, saya cuman tak ingin ada kesalah pahaman, dengar-dengar mas mau
melanjutkan S2nya, mudah-mudahan keinginan itu bukan karena saya, tapi
apapun yang disampaikan Abi kepada mas saya tidak tau menau
wassalamu’alaikum”
Akhirnya dengan keberanian yang dipaksakan Ziya
mengirim pesan itu. Lama tak ada balasan dan akhirnya ketika selesai
shalat isya hand phone Ziya berbunyi.Ternyata itu balesan dari mas
Slamet.
Tapi yang Ziya heran isi dari sms itu bukan seperti
mencerminkan mas Slamet, sungguh sangat berbeda dengan orang yang aku
temui dirumah," batin Ziya berkata.
Mas Slamet pun menelpon Ziya.tapi….
“Assalamu’alaikum” suara disebrang sana
“wa’alaikum salam, ini benar mas Slamet” Ziya berkata.
“iya ini mas Slamet”
“tapi kenapa suaranya seperti adiknya, “
“hehehe iya ini mas arifin adiknya” jawab suara disebrang sana sambil tertawa.
“ya ampun, mas Arifin, Ziya jadi malu ni, jadi tadi yang membaca sms Ziya mas dong? Jawab ku dengan penuh rasa malu
“iya
mas Slametnya lagi keluar hpnya dipegang mas deh, smsnya lucu Ziya mas
sama istri membacanya sambil tersenyum” mas Arifin memperjelas
“
ih…mas Arifin Ziya jadi sangat malu, habis Ziya penasaran yang diomongin
sama Abi, tapi kenapa mas Slamet gak ada kabar sama sekali”
“oh..begitu, ya sudah nanti mas Arifin sampaikan aja, emang mau pesan apa ini?” mas Arifin bertanya
“gak mas katanya mas Slamet mau nerusin S2nya, apa benar?”
“iya, katanya mau memperdalam ilmunya lagi”
“oh begitu, ya sudah makasih ya mas, assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam”
Rasa
malu bercampur aduk dengan rasa senang yang dialami Ziya sekarang, tapi
ia belum mendapatkan keterangan yang jelas sebenarnya mas Slamet itu
benar atau tidak berkata seperti apa yang dikatakan Abi. HP pun berbunyi
ada message dari mas Arifin
“Ziya mas Slamet tak memberikan tanggapan apapun dia hanya tersenyum saja”
“oh begitu ya mas, ya sudah makasih banyak ya informasinya”.
"kenapa
responnya hanya tersenyum? apa arti dari senyum itu? lalu apa arti
semua yang dibicarakan Abi dan Umi? apa mungkin mereka berbohong? itu
tak mungkin. tapi kenapa responnya begitu dingin terhadap ku. susah di
tebak rasanya, Sungguh membuat ku semakin bingung" batin Ziya terus
bergemuruh.
Ternyata yang diharapkan oleh Ziya selama ini keliru, mungkin Mas Slamet bukan orang yang dipilihkan oleh Allah untuknya.
Lalu
apa yang terjadi dengan kisah Ziya selanjutnya? Apakah akan
dipertemukan kembali dengan mas Slamet yang tak pernah ada kabar lagi
atau akan diberikan pengganti yang lebih baik ? Bagaimana dengan
keinginan Ziya untuk bekerja? itu semua akan di jawab oleh berlalunya
waktu…
Ikuti terus kisahnya di part 2 ya….^_^
SEKIAN……….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar